Kekurangan Start Up

Kerja di Start Up

Start up merupakan salah satu tempat kerja yang kini menjadi impian fresh graduated lantaran terkenal dengan suasana kerjanya yang menyenangkan. Semua tempat kerja pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, sayangnya masih banyak yang belum mengetahui kekurangan start up.

Sama seperti beberapa tempat kerja lainnya, start up juga memiliki kondisi yang pastinya tidak semua orang mengetahuinya. Akan tetapi kebanyakan orang hanya melihat berdasarkan kata dan cenderung mengesampingkan semua fakta yang ada, sehingga akhirnya tidak sesuai harapan.

Baca Juga : Cara Memilih Tas yang Bagus

Kekurangan Saat Bekerja Di Perusahaan Start Up

Kerja di Start Up

Apapun jenis kerjanya dan dimanapun lokasinya pasti terdapat kelebihan dan kekurangan yang terselip, sama halnya ketika bekerja di start up. Berikut beberapa kekurangan yang akan kalian rasakan ketika memutuskan untuk bekerja pada perusahaan start up.

Wajib Multitasking

Karyawan pada perusahaan multitasking masih sangat sedikit sehingga semua karyawan harus bekerja dalam tim yang relatif kecil. Dengan begitu kalian wajib untuk selalu cekatan dan bisa melakukan dua bahkan lebih tugas dalam waktu yang bersamaan. Beberapa orang yang pernah bekerja pada perusahaan tersebut mengatakan bahwa beban kerja yang mereka tanggung sangatlah banyak. Sehingga kerapkali mereka harus merelakan jam istirahatnya hanya untuk mengerjakan tugas yang belum selesai, tentu lama-kelamaan akan menyebabkan stress.

Start Up Cenderung Belum Stabil

Bekerja pada perusahaan start up memang cenderung menantang sehingga memungkinkan kalian untuk mendapat pengalaman baru.  Namun sayangnya secara umum, perusahaan start up masih belum stabil bahkan banyak perusahaan start up gagal pada 3 tahun pertamanya. Itulah yang menjadi alasan mengapa banyak perusahaan start up yang tutup karena untuk memiliki keuangan yang stabil tidaklah mudah. Meskipun pada dasarnya perusahaan start up mampu menciptakan ide menarik tapi kalau pendanaannya kurang maka perusahaan tidak bisa berbuat apa-apa.

Kerja di Start Up

Harus Pandai Mengatur Work-Life Balance

Semua pekerja ingin memiliki kehidupan yang seimbang, jika kalian ingin sukses bekerja pada perusahaan start up, pandai-pandailah mengatur work-life balance. Bagi pemula pasti sangat mengagetkan lantaran kalian harus bekerja dalam perusahaan dengan waktu yang lebih lama. Sudah banyak mantan karyawan perusahaan start up yang mengeluh terkait kekurangan start up yang satu ini. Orang lain mengira bahwa start up memiliki waktu flesibel, faktanya banyak karyawan yang rela pulang lebih larut untuk menyelesaikan tugas.

Gaji Cenderung Kecil

90 persen fresh graduated yang tertarik dengan perusahaan start up pastinya telah di iming-iming oleh isu tentang gaji yang besar. Namun kenyataannya hal tersebut tidak selalu benar, bahkan ada beberapa perusahaan yang justru memberi gaji karyawan lebih kecil dari umumnya. Hal ini biasanya kalian temukan pada perusahaan start up yang baru dan masih berada pada tahap penggalangan dana dari investor. Selain kompensasinya cendrung kecil, fasilitas penunjang lainnya seperti asuransi kesehatan juga belum bisa kalian dapatkan.

Harus Mudah Beradaptasi

Kemampuan adaptasi merupakan hal penting yang harus kalian memiliki dalam dunia kerja, begitupun ketika bekerja pada perusahaan start up. Menurut sejumlah sumber, perusahaan start up kerap kali mengalami perubahan baik mengenai sistem organisasinya maupun target pekerjanya. Apalagi kalau perusahaan tersebut belum berdiri terlalu lama, jangan kaget kalau akan terdapat banyak perubahan setiap harinya. Bagi kalian yang merasa sulit untuk beradaptasi dengan hal baru pastinya hal tersebut akan menjadi tantangan tersendiri bagi diri masing-masing.


Demikianlah kekurangan start up yang perlu kalian ketahui, setelah membaca informasi tersebut kalian pasti nya sudah memperoleh gambaran bekerja di sana. Agar tidak salah pilih dan menyesal kemudian hari sebaiknya pertimbangkan dengan matang berbagai hal tersebut.